Sabtu, 14 Mei 2011

DIMANAKAH (AKU) KAU??


DIMANAKAH (AKU) KAU??
Sebuah Cerita Pendek Oleh : DENYJOE


DIMANAKAH AKU? TANGAN INI, JARI INI TERASA BERBEDA DENGAN TANGAN DAN JARI YANG BIASANYA. AKU BINGUNG! TANGAN SIAPAKAH INI? JARI SIAPAKAH INI?

Aku tak begitu ingat dengan jelas kenapa aku saat ini berada disini, aku merasakan hawa berbeda, hawa panaskah? Hawa dinginkah? Atau mungkin hawa sejuk? Mungkinkah aku tersesat? Entahlah… yang aku ingat hanyalah ketika tangan dan jari yang sekarang menjamahku membawaku secara paksa, dari tempat tangan dan jari yang aku sangat kenal dan selalu memperlakukanku secara lembut penuh perasaan, aku selalu ditempatkan ditempat yang nyaman, sehingga aku setia menemani tangan dan jari yang aku kenal itu dimanapun tangan dan jari yang aku kenal ini berada, dan kemanapun tangan dan jari yang aku kenal ini membawaku.

Aku terperangah kaget luar biasa ketika tangan dan jari yang saat ini menggenggamku perlahan, sedikit demi sedikit, menerawang isi dalam diriku dan membuang semua kenanganku bersama tangan dan jari yang aku kenal dari yang terkecil sampai yang terbesar. Aku mencoba menahannya, tapi aku tak bisa! aku mencoba tuk berontak tapi aku tetap tak kuasa! Aku lemah, aku tak bisa berbuat papun untuk melindungi setiap titik kenanganku, jangankan menjaga kenangan, menjaga diri sendiri saja saya tidak bisa. Maafkan aku atas ketidak berdayaanku ini, Maafku yang tak terhingga teruntuk tangan dan jari yang aku sangat kenal dan aku suka. Maaf!!

Aku menyesali keadaan ini, sungguh sangat menyesal! Belum lama setelah semua isi kenangan yang terpatri dalam tubuhku termusnahkan, aku kembali dikagetkan ketika beberapa tangan dan jari yang berbeda menjamahku secara bergantian.

“Sebentar, gue harus liat dulu masih bagus ga barangnya?” tiba-tiba aku dikagetkan oleh suara tangan dan jari pertama.
“Iya bener, kan sayang kalau kita sudah bayar mahal tapi barangnya sudah rusak! Apanya yang bisa kita pake?” Tangan dan jari yang kedua menyeletuk.
“Dijamin masih bagus, nie barang mahal coy!”Tangan dan jari yang membawaku membela diri.
“Mahal sih mahal tapi kan ga lucu kalo ga dicoba dulu!” tangan dan jari ketiga yang dari tadi diam saja mulai angkat bicara.
“Oke,, kalian boleh buka, lihat dalamnya! Masih orisinil semua, ga ada yang cacat!” Tangan dan jari yang membawaku kembali berkata.

Aku berfikir sejenak, apa yang hendak meraka lakukan padaku?belum sempat aku berfikir lebih lanjut tiba-tiba tangan dan jari pertama membukaku, membongkar semua pelindung luarku dan mencermati bagian dalamku, di pandanginya tak berkesip, disentuhnya, di ciumnya! Kembali aku terpojok dalam ketidak berdayaanku dan membiarkan tangan-tangan dan jari-jari yang tak aku kenal itu menjelalah isi dari diriku.

“Oke deal!!!”

Hanya itu yang terdengar setelah tangan-tangan dan jari-jari yang tak aku kenal menjamahiku, aku bingung! Sesaat tangan dan jari pertama memberikan beberapa lembaran merah mata uang terbesar dalam satuan rupiah. Aku tak tahu berapa nominalnya, yang aku tahu hanya tangan dan jari yang membawaku tersenyum lebar tanda kepuasan.

“Sekarang kau menjadi miliku!!!” Tangan dan jari pertama berkata dengan lantang, mungkin itu ditujukan kepadaku.
“Hahahahahahahaha…….” Disusul tawa membahana diantara tangan-tangan dan jari-jari yang tak aku kenal itu.

Ingin rasanya aku menyangkal dan berteriak, tapi aku tak sanggup! Mulut terkunci, lidahku pun kelu. Tapi untuk kesekian kalinya aku tak punya daya dan upaya yang menuntunku untuk berontak melawan ketertekanan ini. Aku bingung, untuk menangis tak bisa, untuk teriak tak bisa, apalagi berlari melesat kencang kembali kepada tangan dan jari yang aku sangat kenal dan selalu memperlakukanku secara lembut penuh perasaan, aku selalu ditempatkan ditempat yang nyaman.

Dimanakah aku? Tangan ini, jari ini terasa berbeda dengan tangan dan jari yang biasanya. Aku bingung! Tangan siapakah ini? Jari siapakah ini?


*****
Pagi sekitar pukul 07:45 Aku sudah berada di stasiun 5 menit sebelumnya.
Pagi itu seperti biasanya… ya.. ketika mahasiswa-mahasiswa lain mencoba untuk saling menonjolkan diri dalam hal penampilan agar di bilang keren, berbanding terbalik dengan aku pagi itu.. Lihat saja! Kaos putih kucel menjadi atasan yang dipadukan dengan celana jeans belel robek sebagai bawahannya, dan tas rangsel butut menggantung dipunggung. Cuek sekali, tapi tentunya tak menghilangkan aura keren yang memang telah memiliki aura itu sejak lahir.
Lama menunggu kereta di peron, lama sekali terompetnya tak kunjung ku dengar. Aku tersiksa bosan, sementara bosan terus saja menyiksaku. Untuk melawanya kemudia aku menulis :

Ketika ada petang diantara siang dan malam.
Ketika ada remang diantara terang dan gelap.
Ketika ada abu-abu diantara hitam dan putih.
Ketika ada arti diantara tertawa dan menangis.
Apakah itu benar atau salah? Entahlah!

Barisan kata itu! Barisan kata yang pernah aku baca dibuku tapi aku lupa siapa pengarangnya yang terakhir aku tulis di status (salah satu jejaring sosial paling penomenal abad ini) pagi ini. Tak berbeda, masih sama seperti hari-hari biasanya. Yang berbeda, Hari ini aku seperti diselimuti kegelisahan yang melingkari badanku seperti mantel tebal dari kulit beruang, pengap, berat, dan sangat mengganggu.

Stasiun pagi itu sangat ramai, aku mulai risih melihat kondisi ini, aku benci suasana ramai, aku benci kebisingan, aku benci suara gaduh, AKU INGIN TENANG! didalam tengkorakku seolah berjibaku pikiran-pikiran yang seharusnya tak aku pikirkan dalam waktu sepagi ini. Lihatlah! Bapak berjanggut tipis berkemeja putih garis terlihat bersemangat, menenteng kopi hangat dan membawa lipatan surat kabar kemudian duduk disebelahku.

“Punya korek api de?” Bapak berjanggut itu ramah.
“Ada pak.” Jawabku sambil merogoh korek api dari kantong celanaku dan memberikan korek api kepadanya.
“Terimakasih de, Rokok?” Ucapnya menawarkan rokoknya.
“Iya pak, terimakasih! Baru saja saya matiin rokok saya.”

Lelaki berjanggut tipis itu mulai membolak-balik lembaran surat kabar yang dibawanya dia terlihat tenang sekali, menyeruput kopinya yang mengepul, menyedot kepulan tapi dari batang yang terjepit dijarinya. Tenang sekali dan aku iri!

Keretaku datang, kali ini padat sekali, tak ada celah yang ada gerah, tak ada tukang kue, tak ada tukang koran, tak ada tukang buah, tak ada tukang mainan, tak ada tukang hiasan, tak ada juga penjual kroket yang ada aku yakin adalah copet!

Stasiun kesatu… Berdesakan!

Stasiun kedua… Masih berdesakan!

Stasiun ketiga… Tambah berdesakan!

Stasiun keempat... Sedikit bisa bergerak!

Setasiun kelima… Bisa bergerak! Kakiku sedikit kugerakan karena pegal, Tas rangselku sedikit ku benarkan posisinya, Kepalaku sedikit kuputarkan ke kiki dan ke kanan, mataku sedikit kupicingkan meneliti sudut pandang.

Stasiun keenam… Aku turun dan DAMMMNNNNN!!!!!!!!

Aku lupa memeriksa kantong celanaku, aku lupa akan barang dalam kantong celanaku, aku lupa kalau dari rumah sudah memakai celana jeans dan mengantongi barang di kantong celanaku, Aku lupa!!!

“Kenapa de, Ko bengong???” Sapa Bapak berjanggut yang tadi ternyata turun di stasiun yang sama denganku.
“Ngga apa-apa ko pak!” Jawabku dengan senyum getir.
“Beneran ngga apa-apa??” Tanyanya menegaskan.
“Kayaknya Handphone saya ada yang nyopet pak tadi dikereta!” Aku menjawab dengan menunduk.

*****

Aku menggerutu, aku mengutuk, aku menyumpah serapah!
Lalu mereka bilang : “SABAAARRRR”
Aku kembali menggerutu, aku kembali mengutuk, aku kembali menyumpah serapah!
Lalu mereka bilang : “TAKDIRRRR”
Aku masih menggerutu, aku masih mengutuk, aku masih menyumpah serapah!
Lalu mereka bilang : “CEROBOHHHHH”
Aku berhenti menggerutu, aku berhenti mengutuk, aku berhenti menyumpah serapah!
Lalu mereka bilang : “MAKANYA LAIN KALI HATI-HATI, KURANG BERAMAL SIH!”
Dan aku mulai bertanya, dimanakah kau? Siapa yang telah berani-beraninya memisahkan kau dariku? Mungkinkah kau akan kembali? Aku pasti kehilanganmu! Aku pasti akan sangat merindukanmu!
……….Ketika ada petang diantara siang dan malam.
Ketika ada remang diantara terang dan gelap.
Ketika ada abu-abu diantara hitam dan putih.
Ketika ada arti diantara tertawa dan menangis.
Apakah itu benar atau salah? Entahlah!...........
Ternyata aku telah terlebih dahulu menasehati keadaanku saat ini melalui tulisan di statusku tadi.
Lalu mereka bilang : “Pasti Handphonenya sekarang lagi ngomong __DIMANAKAH AKU? Tangan ini, jari ini terasa berbeda dengan tangan dan jari yang biasanya. Aku bingung! Tangan siapakah ini? Jari siapakah ini?___ ”


Lalu aku menulis di papan pengumuman:
PENGOEMOEMAN.
SOEDAH TERJADI KEHILANGAN HANDPHONE MASIH BAGOES.
DI DALAM KERETA API JOEROESAN TIMOER KE KOTA.
PADA TANGGAL 12 BOELAN 1 TAHOEN 2011.
SEKITAR POEKOEL 9 PAGI SAMPAI DENGAN 10 PAGI.
DI DOEGA DI LAKOEKAN OLEH COPET SIALAN!

Lalu copet menjawab :
AKOE TIDAK JAHAT. INI PEKERJAANKOE.
SELAYAKNYA KAU MENGKLIRKAN PEKERJAANMOE.
KAMOE JANG CEROBOH. KAMOE JANG KURANG HATI-HATI.
ENAK AJA MENGATA-NGATAIKOE SIALAN!

Dan kemudian….Handphone berteriak :
DIMANAKAH AKOE? TANGAN INI, JARI INI TERASA BERBEDA DENGAN TANGAN DAN JARI JANG BIASANYA. AKOE BINGOENG! TANGAN SIAPAKAH INI? JARI SIAPAKAH INI? (*denyjoe 2011)

0 komentar: