Kamis, 13 Maret 2014

KAULAH ARAH

KAULAH ARAH

Tepat pukul tiga diantara larutan campuran daun dan tebu.
Biarkan aku menjadi pemujamu.
Tak bnyak tetesan pelepas dahaga ini aku tenggak, sementara disana kau berurai airmata mncintaiku.
Aku haus,biarkan aku hisap manis meski bukan dari ciumanmu.

Telah kering ranting yang musim semi kemarin masih berbentuk tunas.
 Pernahkah kau lihat aku berbalik arah dan patahkan langkah?
Karena sungguh.. tujuanku adalah dirimu (tempatku berbaring)..
Tujuanku adalah ciumanmu (tempat kita menyatu)..
Dalam rongga yang panjang badan kita saja tak tertampung.. aku tak mau melepas erat dekap walau pengap.. karena rindu ini terus menderap..

Siapakah aku yang tak tahu malu mengharap sepotong bibir yang dipulas surga?
Siapakah aku yang berkepala busuk memintamu sebagai penyejuk?
Mata teduh yang tersirat duka, pancarkan rona meski diredam murka.
Disini aku berharap kau lihat bahwa ingin sekali aku menjadi penyeka.

Ciumi aku tak berhenti, maka akan ku ubah : sepotong ranting menjadi rindang.
Sesegukan katak menjadi dendang.
Untukmu perempuan yang kutemui didapur sunda..
Biarkan dan bebaskan di kebayamu ku sulam renda..


(DENYJOE 19/11/2012)

0 komentar: