KAULAH ARAH
Tepat pukul tiga diantara larutan campuran daun dan tebu.
Biarkan aku menjadi pemujamu.
Tak bnyak tetesan pelepas dahaga ini aku tenggak, sementara
disana kau berurai airmata mncintaiku.
Aku haus,biarkan aku hisap manis meski bukan dari ciumanmu.
Telah kering ranting yang musim semi kemarin masih berbentuk
tunas.
Pernahkah kau lihat
aku berbalik arah dan patahkan langkah?
Karena sungguh.. tujuanku adalah dirimu (tempatku
berbaring)..
Tujuanku adalah ciumanmu (tempat kita menyatu)..
Dalam rongga yang panjang badan kita saja tak tertampung..
aku tak mau melepas erat dekap walau pengap.. karena rindu ini terus menderap..
Siapakah aku yang tak tahu malu mengharap sepotong bibir yang
dipulas surga?
Siapakah aku yang berkepala busuk memintamu sebagai penyejuk?
Mata teduh yang tersirat duka, pancarkan rona meski diredam
murka.
Disini aku berharap kau lihat bahwa ingin sekali aku menjadi
penyeka.
Ciumi aku tak berhenti, maka akan ku ubah : sepotong ranting
menjadi rindang.
Sesegukan katak menjadi dendang.
Untukmu perempuan yang kutemui didapur sunda..
Biarkan dan bebaskan di kebayamu ku sulam renda..
(DENYJOE 19/11/2012)
0 komentar:
Posting Komentar